Mario Teguh, Rahma Azhari, Twitter dan Komentar

Gila gila gila gila gilaaaaaa! Tokoh kita kali ini adalah Mario Teguh sang motivator "teman-super-bagi-manusia-yang-merasa-dirinya-tidak-super-padahal-faktanya-semua-manusia-terlahir-sebagai-seorang-pribadi-yang-super-unik", Rahma Azhari sang model yang buah dadanya selalu tumpah kemana-mana (mungkin jaman sekolah dasar dulu---sewaktu mata pelajaran olahraga, nilai tes larinya selalu jeblok... maklum bawaannya berat, atau dia hoki mendapat guru olahraga cabul plus mesum sehingga nilainya sempurna? Entahlah), dan terakhir adalah burung biru banyak bacot yang mengumbar ocehan sumpah serapah para penghuni planet bumi ini.

Perihal tentang #MTOF No. 6 yang lagi heboh-hebohnya saat ini. Sampai muncul beberapa akun seperti MarioTeluh dan MarioSenduMatiGaya. Sebetulnya aku ingin menulis ini semenjak tanggal 21, namun terlalu malas. Berhubung tetap insomnia dan waktu senggang masih banyak, mari kita lanjutkan saja tulisan yang tidak jelas ini.

Jadi begini ceritanya, Mario Teguh (Om Mario) membuka akun Twitter dengan maksud yang baik. Untuk memotivasi banyak orang dengan mudah dan gampang karena memang Twitter sedang naik daun. Sayangnya hal untuk memotivasi orang sangat susah apalagi untuk merubahnya. Belum lagi faktor X dimana selalu saja ada halangan untuk berbuat baik, selalu saja ada cobaan berat yang menghadang. Apa boleh buat, berlian hanya bisa dipotong oleh berlian yang lain, bukan begitu Om Mario?

Apa sih isi #MTOF No. 6?

#MTOF 6. Wanita yg pas u/ teman pesta,clubbing,brgadang smp pagi,chitchat yg snob,mroko,n kadang mabuk – tdk mungkin direncanakan jadi istri.

Seketika setelah tombol update diklik kemudian dibaca oleh masyarakat, berbagai protes keluar. Esoknya muncul pihak pro dan kontra seperti biasa, basi!

Pihak kontra berpendapat bahwa itu sama saja menjatuhkan wanita, tidak semua wanita seperti itu, dan sebuah lembaga yang mendukung para wanita menganalisis bahwa Om Mario... dari pernyataan tweet-nya menganggap bahwa para wanita seperti barang.

Sedangkan pihak pro menyatakan hal itu (wanita doyan clubbing, dan seterusnya) adalah fakta dan Om Mario hanya berbagi fakta yang ada.

Entah para pihak kontra terlalu bodoh untuk mengerti, atau memang sifat defensive yang keluar saat itu juga karena merasa tersudut, tak mampu berbuat apa-apa dan selama ini gagal untuk membuka mata membaca pernyataan tersebut, tenggelam dalam self denial.

Aku di pihak mana? Ya, PRO DONG! Suami mana si yang mau punya istri jelek? Jasmani-rohani harus serba top, baik, dan benar dari segi wajah-penampilan-proporsi-performa. Tidak perlu munafik. Bagi para pria yang kontra... tidak perlu juga untuk berlagak sok suci menyelamatkan jiwa yang sedang kalang kabut dilanda kemarahan itu, kalian bukan nabi, kalian juga bukan superhero... atau jangan-jangan kalian adalah pihak korban yang tertipu, terjebak, terkurung, karena melihat sebatas dari luarnya saja? Makanya selalu uji coba dahulu sebelum melanjutkan ke jenjang berikutnya.

Salah satu pihak kontra adalah Rahma Azhari (Mbak Ah-Ma). Dia bilang bahwa tweet Om Mario itu rasis. Mungkin maksudnya sexis.... (sumber : klik aja)

Tapi ada juga #MTOF No. 7 yang isinya:

#MTOF 7. Pria yg pas u/ wanita #MTOF 6.tdk akn jadi suami yg setia n ayah yang menghebatkan anak2.

Jadi tidak termasuk kategori sexis. Sedangkan untuk dimasukkan kedalam kategori diskriminasi, mungkin masih bisa.

Mbak Ah-Ma pun diserang habis-habisan, karakternya dibunuh... meskipun sudah tidak ada lagi yang bisa dibunuh. Kasihan, mungkin ini termasuk kategori internet bullying-kah? Untung aku bully-proof! Silahkan baca saja komennya di sini. Atau jika kamu termasuk manusia modern yang maunya serba praktis saja, maka silahkan membaca beberapa komentar yang sudah disunting, dipilah-pilah sesuai kebutuhan di sini (special thanks untuk senior adikku yang merupakan seorang jawara blogger dari Yogyakarta yang-katanya-ganteng-tapi-aku-tidak-percaya-karena-ganteng-itu-relatif-dan-aku-tidak-bisa-menilai-ketampanan-pria-lain-karena-aku-bukan-seorang-penyuka-sesama-jenis). Lalu Mbak Ah-Ma melakukan klarifikasi dengan twitternya, bisa dibaca di sini. Entah siapa yang bodoh, wartawan detik-nya? Atau Mbak Ah-Ma? Atau mereka berdua? Aku tetap skeptis sampai sakaratul maut datang.

Tentu saja ada beberapa orang yang langsung memusuhi Om Mario dan menggelar arena perdebatan. Silahkan menonton video dibawah ini.




Dasar motivator! Emang jago ngomong! Mwahahaha!

Masalah yang akan dibahas tentu saja bukan itu. Masalah yang dibahas akan berbau manajemen, karena hanya ilmu omong kosong itu yang aku mengerti sedikit. Sehingga menyebabkan Om Mario memutuskan untuk menutup akun twitter-nya. Mungkin Om Mario pusing, sakit perut kemudian stress. Salah langkah. Mengapa?

Begini ya, menurut-pendapatku-yang-sangat-subjektif... Om Mario telah menghilangkan beberapa aset terbaik yang dimilikinya. Mari aku jelaskan secara bertahap.

Pertama. Kita semua tahu bahwa Twitter hanya mampu memberikan 140 karakter saja. Biasanya untuk menyampaikan pesan secara tepat saja sudah cukup rumit, karena perlu banyak singkatan-singkatan super gaul yang digunakan untuk menghemat tempat. Apalagi untuk memotivasi orang. Tapi masa sih, Om Mario... hal mudah seperti itu saja tidak kepikiran?

Kedua. Mengapa Om Mario memilih kalimat itu untuk dipublikasikan? Apakah tim manajemen yang dimilikinya tidak ada yang mampu memberi saran? Mengevaluasi terlebih dahulu? Menimang-nimang apakah publik bisa menerima ini dengan kepala dingin? Kalau iya, sini pekerjakan aku saja Om! Kalau itu opini pribadi, kenapa Om Mario tidak mempublikasikannya di akun twitter pribadi Om saja. Sah-sah saja kok untuk mengeluh dan beropini, toh isi Twitter hanya sekedar itu-itu saja, kalau tidak tentang seseorang jatuh cinta-putus cinta, lagi makan apa-kemudian berak warna apa, lagi dimana-bersama siapa, dan segala sampah lainnya. Sangat disayangkan Om, padahal konten dari Om sangat bernilai daripada RPM Konten!

Om itu motivator ulung, super sekali kalau boleh aku puji. Sebagai motivator-yang-dianggap-bijak-oleh-para-manusia-yang-tidak-merasa-dirinya-super, maka reputasi Om sudah menurun jauh dan kehilangan beberapa penggemar. Satu aset terbaik menurun nilainya, yaitu reputasi. Mungkin akan susah mengembalikan yang satu ini ke level asalnya. Satu aset yang lain lagi hilang, yaitu para-wanita-penggemar-mario-teguh-yang-hobinya-clubbing-begadang-sampai-pagi-chit-chat-yang-snob-merokok-dan-kadang-mabuk. Sayang, sayang, sangat super sayang! Karena biasanya tipe wanita seperti itulah yang lebih membutuhkan bantuan Om. Wanita tipe #MTOF-6 jauh lebih mudah untuk depresi dan tidak termotivasi. Hayo yang merasa, pasti marah deh kalau membaca ini. Hahahaha! Do that, and it will just prove that the theory is right. Tos dulu dong Om! Gimme five! Tapi Om... bagaimana Om Mario akan membantu mereka kalau mereka sudah siap pasang badan? Hehehe...

Om itu seorang yang baik hati, rela membantu orang lain dengan motivasi-motivasi Om yang terkenal. Atau lebih tepatnya... boleh aku bilang bahwa Om Mario adalah seorang penyedia jasa yang berupa motivasi. Kasarnya, Om... jualan semua omongan-omongan Om! Hukum bisnis masih sama dari dulu tidak berubah kok, keluarkan yang terbaik, sediakan yang terbaik, utamakan konsumen kemudian bohongi mereka agar tetap setia. Karena Om tidak memilah-milah omongan Om, hasilnya ya seperti sekarang ini. Kesalahan Om adalah... Om seorang motivator. Kalau Om adalah penjual obat kaki lima, tidak akan salah kalau sembarangan omong, serta apabila obatnya tidak manjur akan tetap santai karena lapak akan terus berpindah-pindah dari waktu ke waktu dan selalu ada orang bodoh yang termakan tipuan.

Tapi yang paling sangat disayangkan menurut pribadiku ini adalah mengapa Om menutup akun Twitter-nya? Om itu seorang yang menjual omongan-omongan, Twitter itu sebuah fasilitas yang bisa dijadikan sebagai ladang duit buat Om untuk merangkul sebanyak mungkin massa yang berminat. Seperti dalam sebuah pertempuran, Om memutuskan untuk mundur, kabur dan kehilangan suatu area. Ckckckckck....

Tenang saja Om, dunia masih terus berputar. Kadang diatas kadang dibawah. Lihat sisi baiknya saja, hilang beberapa klien dibalas dengan kekompakan tim fanatik Om yang baru. Win some, Lose some. Om kalah dalam pertempuran ini, tapi perang masih belum selesai. Salam super dari orang kuper (baca: kurang pergaulan) yang satu ini.

Untuk Mbak Ah-Ma, tidak perlu marah-marah. Setiap orang punya salah, Om Mario saja bisa salah kok. Jangan marah juga kalau baca tulisan ini dan jika bertemu denganku karena suatu kebetulan, nanti tolong jangan bekap aku dengan buah dadamu untuk melampiaskan kemarahanmu... nanti aku tidak bisa bernafas dan mati sekejap.

Buat para pembaca, kalau masih penasaran isi #MTOF yang lain bisa dilihat di sini. Serta beberapa curhatan Facebook Om Mario bersama istrinya bisa dibaca di sini, yang terakhir adalah sikap klarifikasi Om Mario bisa ditelaah di sini.

Untuk mengakhiri akupun memutuskan mengganti status Facebook di halamanku (supaya lebih eksis dan naik pamor), yaitu:

"Wanita yg pas utk teman clubbing & pemabuk—tdk mngkn direncanakan jd istri," kata Om Mario Teguh. Kalau kata aku sih enakan 'homses'.