Perjuangan dan Perjuangan

"Teman kakek memanjat dengan semangat untuk menurunkan bendera kompeni, kakek berjaga-jaga dibawah. Namun pada saat ia menggapai bendera, malang benar pundaknya ditembus peluru. Akhirnya ia bergelayutan menggenggam bendera itu dengan satu tangan, lalu perlahan-lahan robek. Tepat memisahkan warna biru dari merah dan putih. Memang dasarnya susah mati setelah jatuh dari ketinggian seperti itu, kakek langsung menghampirinya. Ia hanya tertawa lalu berkata: "Dan perjuangan atas nama bendera merah putih dimulai sekarang!" Untunglah ia dan kakek berhasil kabur dari kompeni-kompeni itu."

Dan itulah cerita terakhir yang aku ingat dari almarhum kakek tentang perjuangannya dan memori itu masih menempel jelas dalam benakku saat ini dan pada saat itu kakek duduk di sofa panjang dengan bantalan hijau lumut dan sekarang sudah mulai keropos berkarat dan sekarang aku duduk di sini dari tadi memikirkan tentang arti perjuangan.

Apa itu perjuangan? Kenapa ada perjuangan? Bagaimana caranya berjuang? Di mana perjuangan ditemukan? Kapan waktu yang tepat untuk berjuang? Siapa yang berjuang?

Dan seribu satu pertanyaan yang lain muncul cepat sebelum pertanyaan-pertanyaan sebelumnya terjawab dan aku bingung harus bagaimana menghadapi hidup ini yang penuh dengan pertanyaan namun baru sedikit saja yang berhasil dijawab dengan melakukan banyak pemisalan dan sampailah pada tulisan bodoh ini.

Dan aku masih duduk di bangku beranda ini sendiri dan matahari tadi masih terbit di Timur dan tetap tenggelam di Barat dan sekarang bulan sudah menyapa penuh sepi dan ayam sudah tidak lagi berkokok dan jangkrik mulai bernyanyi dan orang-orang tadi masih sibuk dengan urusan duniawi dan sekarang mereka sudah terlelap masuk ke dalam alam mimpi dan jalanan tadi hinar binar dan sekarang jalanan hanya remang disapu oranye sinar lampu dan bintang-bintang di langit tadi masih bersembunyi takut dan sekarang mulai bermunculan seperti semut mencium gula dan aku masih terus duduk di sini berpikir dan aku tetap menghembuskan nafas nikotin manis masuk dari mulutku keluar lalu masuk kembali lewat hidungku kemudian keluar lagi lewat mulutku dan aku masih belum tahu semuanya tentang perjuangan.

Dan bumi masih setia berputar dan detik jarum jam masih setia menari dan hari masih terus berganti dan para manusia belum bosan untuk berkembang biak dan beberapa masih saling mengasihi satu sama lain dan beberapa lebih memilih untuk mengepalkan tangan dan menghantam satu sama lain menguji siapa yang lebih keras dan semuanya kembali lagi terus menerus dan semua itu berulang-ulang lagi dan lagi dan lagi...

Dan beberapa masih saja mengeluh dan beberapa yang lain tetap bangga berpuas diri dan beberapa masih saja berkicau dan beberapa yang lain diam-diam mengumpulkan emas dan beberapa masih saja terus meminta dan beberapa yang lain pura-pura memberi dan beberapa masih tersenyum sinis dan beberapa yang lain menangis karena bahagia dan kamu... masih saja berjuang untuk membaca tulisan ini dan aku harap kamu juga berjuang untuk menemukan arti hidupmu dan aku hanya bisa membantu lewat paragraf-paragraf omong kosong ini dan berdoa dan mengucap "Semoga beruntung."

Dan sungguhlah benar bahwa perjuangan tidak pernah berakhir dan beberapa malah belum memulainya dan semua itu hanya masalah waktu dan pilihan dan sampai akhir jaman itu semua tidak akan berubah kecuali perubahan yang terus menerus dan iblis beserta anak-anaknya masih diperbudak menggoda manusia dan para malaikat masih terpaksa berdoa dan tuhan masih saja diam mengamati terlalu malas untuk ikut campur tangan dan sungguhlah itu semua benar.

Dan perjuangan dalam diriku sudah dimulai dari dahulu dan sampai sekarang perjuangan itu belum berakhir dan misalkan perjuangan itu telah selesai karena mencapai tujuannya niscaya akan muncul perjuangan yang baru lagi dan manusia semenjak lahir berjuang melawan hutang bernama kematian dan memang tercipta untuk berjuang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan orang lain dan perjuangan memang selalu terus ada seperti virus yang berevolusi dan perjuangan tidak mengenal kata menyerah untuk bertahan hidup dan untuk beradaptasi dan untuk bermain sebagai tuhan dan mencari tuhan dan mungkin saat itu terjadi tuhan tidak akan malas lagi dan kita semua menunggu itu semua terjadi dan semuanya kembali menjadi hening seketika...

Dan yang tersisa sekarang tinggal abu ditiup angin dan aku kembali menyalakan sebatang lagi dan aku masih terus berpikir tanpa lelah seperti kelinci dengan baterai super dan aku berkhayal seandainya asap nikotin manis itu bisa berbicara untuk menjawab semua pertanyaanku maka hidup akan lebih mudah dan sungguhlah itu semua bohong karena yang bisa menjawab hanya diri sendiri dan selesai sudah tugasku untuk malam ini.