Waktu Lama Tak Bersua

Halo Waktu, apa kabarmu hari ini? Bagaimana kemarin? Engkau sedang merencanakan apa untuk besok? Boleh aku mengenang masa lalu bersamamu? Boleh aku menggandeng tanganmu sekarang? Dan boleh aku mengintip sekilas masa depan lewat matamu?

Sudah lama aku tidak sadar akan hadirnya dirimu, walaupun engkau senantiasa bersamaku selama ini. Maafkan aku yang bodoh ini, karena tidak setia, karena selalu berpaling hati demi yang lain, karena aku lemah, karena aku tidak bisa bertahan selamanya.

Waktu, aku ingin membunuhmu, wahai kekasihku yang manis. Berbagai cara telah aku lakukan, namun tidak ada yang berhasil. Terkadang engkau sangat cepat melaju, meninggalkan diriku sendiri. Terkadang engkau pelan-pelan merangkak di belakang punggungku dan bersiap-siap untuk menusuk penuh balas dendam.

Wahai waktu, kekasihku yang indah. Engkau selalu berhasil menjebak diriku, meskipun aku berlari kabur ke arah yang tak pasti. Engkau selalu dapat menemukan diriku, meskipun aku bersembunyi di tempat yang paling terkutuk --- palung laut tergelap di angkasa raya yang gugur ditelan lubang hitam --- dan kembali memeluk diriku dengan dingin yang menusuk.

Aku selalu berjalan, namun engkau diam saja. Wahai Waktu, kekasihku yang suci. Jikalau aku mati, akankah kita dapat bersatu?