Jangan Bicara

Jangan pernah berbicara tentang Tuhan sekalipun di depan diriku. Jangan sok tahu menceramahi diriku dengan aturan-aturan yang ada. Mata ini bisa melihat, mana yang tercerahkan dan mana yang palsu. Maaf.

Jangan pernah sekalipun menunjuk diriku sebagai orang yang salah, ingatlah kawan... jari tengah, jari manis serta kelingking tetap mengarah padamu, ditambah lagi dua jari tengah milikku langsung ke wajahmu.

Jangan pernah bergaya seolah paling benar di depanku, aku tahu kawan... engkau tidak pernah kehilangan diriNya. Sehingga engkau tidak pernah berpikir, atau sekalipun menanyakan tentang segala sesuatunya. Padahal manusia adalah mahluk yang berpikir, sayang sekali kawan. Engkau menerima begitu saja diriNya, tanpa usaha. Menyedihkan.

Maka biarkan aku tetap dalam jalanku, dan engkau tetap dalam jalanmu --- menghimbau mereka yang lain untuk disingkirkan dari hadapanmu --- dengan kekerasan. Pada akhirnya aku akan malu dengan nama yang engkau pakai semena-mena kawan, nama murni yang suci namun engkau menggunakannya untuk membodohi mereka --- yang sama juga dengan dirimu kawan, sama-sama tidak bisa berpikir --- dengan iming-iming dosa dan hadiah tujuh puluh dua vagina gratis pada waktu yang telah ditentukan. Dan jikalau 1 hari sama dengan 24 jam di surga nanti --- wahai kawanku yang suci dan memakai sorban meneriakkan namaNya tanpa tahu Ia itu siapa, apa dan dimana --- maka engkau akan kelelahan melakukan Ménage à trois plus one setiap jam tanpa henti. Aku MENGUTUKMU! Dan Ia masih saja diam membisu.

Tapi tenang saja kawan, jika neraka itu ada. Aku pasti di dalamnya... dan aku berani bertaruh bahwa engkau nanti berada di lantai bawahku. Semoga selamat kawan!