London Elektricity - Main Ingredient (and the SKC Remix also)

This one is my early love for DnB, it was early 2004 and I heard it for the first time on my friend's computer. Need no introduction, this one is a legend itself. London Elektricity with Main Ingredient. Please do enjoy! :)

Lyric:

Going round and round in circles
Was gonna get a little high
I'm gonna smoke me down the river
I'm gonna hang me out to dry
Gonna try to turn the tables
Turn night into day
I'm gonna wake until I'm sleeping
You better turn your head away

Will never in the morning there's a sync into the sense
Loose my inner visions to my time above my hands
Turn "the G's" until I'm screaming
Until I beg with you for more
Don't stop until I'm dreaming
Then gently close the door

If you wake me in the morning
Wake up me with love
When it's over hill with rain from the heaven's up above
When you leave me up the mountain
When you leave me off the track
When you hold me to a billion
They'll never bring me back

I gave you all of my experience
I can predict the end result of my love
Before it's even there is simply real live
Somebody tell me why there is severalty

I caught you looking for the list of my ingredients
So you waited for your change
And now you're searching on my silver
Checking to find to top of range

--------

(for the SKC remix)

I'm gonna stay and wrap the ceiling
While I'm hanging on the floor
I'm gonna fight to make your feeling
I wanna feel like I feel before
I wanna waive until that happens
I wanna see you out of my mind

Gonna see if I feel lonely
Gonna leave it all behind!

--------

The Original Version


The SKC Remix

Aku Kamu

Seandainya...

Tidak ada Kamu.

Maka Aku,
Pasti tidak ada jua.

Namun,
Seandainya...

Tidak ada Aku.

Maka Kamu,

Ah!

Maka Kamu...



Tidak ada artinya,
(Begitulah -- tidak lebih, tidak kurang.)

Menyedihkan

Sungguh, lagi-lagi dunia ini memang penuh ironi.
Dunia ini begitu irrasional, dan mahluknya begitu absurd.

Ketika satu mahluk hilang,
Dan seketika itu juga semua menganggapnya sebagai tragedi...

Ketika kumpulan mahluk musnah,
Itu hanya masalah statistik sayang, bukan begitu?

Dan banyak yang masih melolong,
Lebih banyak lagi yang menggonggong,

Namun...



Sedikit mahluk yang memberikan sebagian,
(Lebih langka lagi mahluk yang datang mengulurkan tangan.)

Meletus!

Meletus!

Semua berteriak,
Panik dan bingung,

Debu awan masih terus mengalir

Meletus!

Semua mengadahkan tangan,
Meminta ampunan,

Kiamat datang terlalu awal

Meletus!

Semua meneteskan air mata,
Meminta surga,

Tidak ada yang perlu disesali,



Tidak ada... apa-apa lagi,
(Baru dua ratus ribu tahun.)

Pintu Jiwa

Hanya satu untuk melihat,



Aku...

Dan,

Aku kecil...



Yang berdiam dalam pintu jiwamu,
(Coklat itu tidak menghitam abu.)

Korek Api

Mendorong telunjuk,
Mencubit batang,

Menggesek percik,
Membuai sepi,

Melindungi...
Mengagumi,

Memelihara...
Menjaga,



Mengenggam nyala kara,
(Dan dia bertahan, manusia.)

Separuh

Lima puluh di sebelah kiriku, YA!
Lima puluh di sebelah kananku, TIDAK!

Selusin-ditambah-satu pasang separuh binatang, sisanya...
Binatang pura-pura dari lahir.

Titik seratus satu mahluk berkumpul,
Bukan binatang bukan pula tipuan.



Aku berdiri mengibaskan tangan,
(Berteriak, "Mulai!")

Aku Tahu

Aku tahu,
Bahwa aku tidak tahu.

Hingga aku tahu,
Bahwa aku tetap tidak tahu.

Akhirnya aku tahu,
Bahwa aku tetap tidak tahu apa-apa.

Akan aku tahu...
Bahwa...



Keabadian dapat dimiliki,
(Debu angin terus mengelana.)

Obsidian

Dan mereka semua saling bertatapan,
Menunjuk sesama mata setajam obsidian pecah.

Dan mereka semua saling tertawa,
Membuka mulut selebar palung hingga menggema.

Siapa yang bodoh sekarang?



Dan mereka semua saling berjalan pulang,
(Kembali ke rumah kelewar tidur.)

Rahasia SBY Presiden

Sssstttt.... Kamu tahu, kenapa SBY menjadi presiden?

Kalau aku beri tahu, masihkah engkau percaya sepenuhnya kepadaku? Wahai para pembaca yang setia. Apakah engkau yakin ingin tahu rahasianya?

Begini ya...

NKRI itu negara yang menganut Bhinneka Tunggal Ika, betul?

NKRI itu negara yang berlandaskan Pancasila, betul?

NKRI itu negara yang menghormati UUD terutama tahun 1945, betul?

NKRI itu negara yang demokratis, betul?



Asal tahu saja, dalam sebuah wilayah yang menganut demokrasi. Apakah engkau tahu, bahwa semua pemimpinnya memiliki aspek yang sama. Negara demokrasi itu...



Yang paling penting adalah popularitas pemimpinnya.

Kalau Aku

Kalau aku bilang bahwa aku pernah melihat surga, akankah engkau percaya? Kalau aku bilang bahwa surga itu bukan seperti apa yang digambarkan oleh manusia, akankah engkau percaya? Kalau aku bilang bahwa surga itu jauh dari apa yang pernah kita --- spesies homo sapiens --- pahami selama beribu-ribu tahun akan eksistensi kita, akankah engkau percaya? Kalau aku bilang bahwa surga itu tidak pernah mengalami kesedihan tetapi juga tidak pernah mengalami kebahagiaan, akankah engkau percaya? Kalau aku bilang bahwa di surga itu tidak ada bidadari cantik dan seksi maupun bidadara tampan dengan perut six pack yang jauh lebih tampan daripada 'Edward culun' itu, akankah engkau percaya? Kalau aku bilang bahwa surga itu bisa diciptakan di dunia ini, akankah engkau percaya? Kalau aku bilang bahwa surga itu tidak ada, akankah engkau percaya? Kalau aku bilang bahwa surga itu jauh sekali dengan apa yang dibayangkan oleh mahluk-mahluk semesta jagad alam raya ini, akankah engkau percaya?


Yang aku tahu cuma,
Surga itu tempat yang bebas akan segalanya... baik nafsu maupun angan-angan keinginan.

Yang aku tahu cuma,
Surga itu tempat yang bebas dari segala kebutuhan.

Yang aku tahu cuma,
Surga itu tempat para manusia bisa bertahan hidup sendiri tanpa manusia lain.

Yang aku tahu cuma,
Surga itu tempat yang penuh dengan...



Kesepian, kesunyian, kenihilan.

Adam, kenapa?

Aku punya sebuah pertanyaan,

Kenapa Adam rela untuk diambil rusuknya?

Hingga saat ini aku masih saja bingung, apakah memang ketentuan yang telah ditentukan atau memang hanya saat itu Adam penasaran akan menjadi apa rusuknya kelak nanti.

Kenapa Adam rela untuk diambil rusuknya?

Rusuk itu adalah titik tengah dari sebuah tubuh, tidak lebih rendah maupun lebih tinggi. Secara sederhana, rusuk itu setara. Aku tidak tahu apa yang terjadi di jaman sekarang ini, semuanya tidak lagi masuk di akal. Tapi bukankah itu sama halnya dengan cinta? Cinta yang selalu di luar rasionalitas.

Kenapa Adam rela untuk diambil rusuknya?

Ternyata, memang hasil ciptaan Yang Maha Pencipta selalu menakjubkan. Sebuah mahluk yang diinginkan, tanpa batas. Seperti segala jagad semesta mengandung di dalam ciptaan itu. Sebuah mahluk yang ditakdirkan untuk melengkapi Adam. Namun, bukankah Adam memiliki bayangannya? Surga itu tempat yang terang, bukan? Meskipun neraka juga terang dengan segala kobaran api panasnya.

Kenapa Adam rela untuk diambil rusuknya?

Atau mungkin, Yang Maha Kuasa telah berbuat curang dengan diam-diam mencuri apa yang menjadi milik Adam? Disaat ia tertidur lelap dengan bahagia menikmati mimpi surgawinya.

Kenapa Adam rela untuk diambil rusuknya?



Pada akhirnya, semua jawaban untuk masing-masing tidak pernah sama... kecuali alasan-alasan irasionalnya. Jauh diluar kehendak sebuah mahluk yang lebih tidak berharga dibandingkan seutas atom yang terangkai dalam setitik debu.

Time Travel

Time is merely an illusion
my friend,

The only possible way to do time travel is
by moving forward,



... without noticing it.
(Hence the illusion.)

You

Hey you,

Yes, I'm talking to you.

Who else?

Well...
You can't keep your promises, can you?

I only know one thing for sure...
Can't force you,
You know.



That's not my style, baby.
(Indeed it is.)

Cerita Sederhana

Aku tidak tahu malam ini aku harus berbuat apa, yang jelas aku tidak pernah mengharapkan agar tulisanku ini dibaca. Tapi, tiba-tiba aku teringat akan sebuah peristiwa yang membuatku berpikir... setidaknya untuk hari itu, dan malam ini.

Mungkin ini bukan cerita yang penting, namun hati mengajak untuk menulis. Ini bisa dibilang sebuah cerita sederhana, sebuah cerita yang mungkin akan engkau lupakan nanti ketika selesai membacanya --- itupun jika diasumsikan engkau selesai membacanya. Yah, hitung-hitung aku tidak punya pekerjaan lain untuk saat ini, jadi marilah kita mulai saja...

Ketika itu, aku sedang berjalan-jalan dengan kedua temanku. Mengelilingi kota kembang hanya karena kita tidak memiliki sebuah aktifitas yang penting untuk dikerjakan, istilah lainnya bisa dibilang secara keren adalah 'membunuh waktu'. Padahal nyatanya waktu yang perlahan membunuh kita tanpa rasa sakit yang pasti.

Saat itu, aku duduk di belakang sendiri dan kedua temanku duduk di depan dan mereka asik bergunjing satu sama lain. Sedangkan aku, hanya menikmati pemandangan yang silih berganti sembari mencuri sesekali melihat bayangan diriku sendiri di kaca, menatap dalam-dalam ke arah mataku.

Setelah beberapa saat kita melakukan perjalanan bodoh itu, akhirnya kita bertemu dengan lampu merah di sebuah persimpangan jalan. Aku masih melihat bayangan diriku sendiri di dalam kaca dan mereka berdua masih sibuk bertukar cerita.

Namun, tiba-tiba sebuah pandanganku teralihkan kepada sebuah mahluk yang sedang asik melakukan hal yang aneh bersama majikannya. Seekor monyet yang memakai topeng boneka cantik sedang sibuk menarik gerobak kecilnya. Berlari kesana-kemari tanpa mengerti apa yang sedang ia lakukan (atau setidaknya aku mengiranya seperti itu).

Sayangnya sang majikan kembali menarik rantai monyet itu, sebuah rantai dari logam yang mulai berkarat dimakan perlahan oleh polusi asap. Majikan itu menghentakkan rantai itu dengan kerasnya hingga sang monyet berteriak, mungkin ia kesakitan... mungkin ia menikmatinya (lagi-lagi aku tidak tahu apa yang dirasakan oleh monyet itu).

Kemudian monyet itu melakukan aksi lain setelah menerima perlakuan majikannya, ia menaiki sebuah skuter kecil buatan tangan sang majikan. Sekarang ia mengayuh membentuk lingkaran sempurna, dan sang majikan masih terus menggenggam keras rantainya. Sembari meneriakkan berbagai macam perintah untuk sang monyet, atau mungkin kalimat-kalimat motivasi (aku masih tidak tahu apa yang monyet itu pikirkan maupun rasakan, aku juga tidak tahu kalimat apa yang diutarakan oleh sang majikan... aku hanya bisa menduga-duga).

Melihat hal itu, pikiranku terus melaju. Apa yang membuat monyet itu begitu sial? Diperlakukan semena-mena oleh sang majikan. Disuruh ini itu tanpa imbalan yang pasti. Hatiku miris melihatnya, namun tanganku enggan dan malas untuk menurunkan kaca mobil dan melemparkan receh.

Lalu, aku teringat bagaimana waktu aku kecil dahulu waktu aku pertama kalinya melihat pertunjukan topeng monyet. Waktu itu, tidak ada yang menampilkan jasa mereka secara gratis di persimpangan jalan-jalan besar, mereka hanya berjalan dari satu komplek perumahan ke komplek lainnya sembari menggoda anak-anak kecil untuk menyewa jasa mereka, dan aku masih ingat betul bagaimana aku tersenyum bahagia melihat aksi monyet ketika itu --- yang acap kali dipanggil dengan nama Susi, tidak peduli apakah itu monyet jantan atau betina ---, mengapa aku tidak bahagia waktu aku melihat pertunjukan yang serupa di persimpangan jalan saat itu? Apakah waktu memang bisa merubah segalanya? Atau memang aku yang perlahan-lahan sudah berubah menjadi monster tanpa hati dan wulas asih.

Pikiranku terus melaju, mempertanyakan segala hal yang berkaitan dengan monyet itu dan majikannya. Seperti: Dari mana monyet itu? Apakah monyet itu ditangkap? Ataukah sang majikan memang generasi ke tujuh dari keturunan pelatih monyet yang ternama? Trik-trik apa saja yang sudah diajarkan? Sudah berapa tua monyet itu? Jikalau ini adalah sebuah usaha, apakah majikan itu memelihara sang monyet dengan baik (karena tentunya aku tahu betul, setiap pengusaha akan memelihara bisnisnya seolah memberi kasih kepada anak sendiri)? Apakah sang majikan masih akan hidup esok hari? Apakah majikan itu merasa dirinya keren sebagai pelatih monyet? Atau jangan-jangan monyet itu yang merasa indah dan cantik memakai topeng dan berpura-pura menjadi manusia?

Dan majikan monyet itu masih terus saja menarik-narik rantai penuh karat itu dengan keras memaksa sang monyet untuk melakukan hal-hal bodoh lainnya, dan monyet itu terus saja menggeram setiap kali rantainya ditarik (atau setidaknya begitu yang aku kira, karena dengan kaca mobil yang tertutup... suara dari luar samar-samar terdengar).

Aku melihat sebuah monyet dengan bulu yang usang, busik dari pangkal kepala hingga ujung ekornya. Perutnya yang kurus hingga tulang iganya menyembul keluar. Sedangkan sang majikan hanya memiliki sinar mata yang memancarkan kelesuan, tidak jauh dari paras sedih sang monyet (mungkin begitu, aku hanya bisa mengada-ngada... lagipula aku bukan monyet).

Pusing aku melihatnya, bingung. Siapa yang sebenarnya majikan siapa yang sebenarnya hamba? Jikalau monyet itu mati, akan jadi apa majikan itu kemudian? Dan jikalau majikan itu mati, akankah sang monyet kabur? Dan bagaimana nasibnya ketika ia bebas lepas di perkotaan? Sanggupkah ia bertahan hidup sebelum bedil tua menghantamnya kelak nanti ketika ia berkeliaran bebas dan mencuri? Atau mungkin bisa jadi seketika itu juga tiba-tiba datang seorang pria dengan kumis tebalnya memakai jas dan menawarkannya uang puluhan juta rupiah yang tersimpan rapi di dalam koper hitam? Aku tidak tahu. Titik.

Yang aku tahu, dunia tetap saja adalah sebuah tempat bodoh untuk bebas bermain. Oleh karena itu... jangan pernah menyesal!

Kepulan debu masih menari, monyet bodoh itu masih melakukan hal yang tak lagi menghibur, dan sang majikan hanya bisa menarik rantai terus menerus sembari menggaruk-garuk kakinya yang bertengger rapi dengan tangannya yang satu lagi. Susi, malang betul nasibmu . Betulkah ia malang? Aku hanya berdoa semoga saja perkiraanku salah semua.

Sayangnya 90 detik telah berlalu, lampu hijau terbit, dan aku hanya bisa mendengar suara klakson mobil yang bergemuruh kecil-kecil karena dua temanku masih asik mengobrol hingga lupa memperhatikan hal-hal penting lainnya.

Akhirnya, aku kembali dihantui dengan beberapa pertanyaan sederhana yang aku ingat hingga malam hari kala itu aku melihat monyet dan majikannya. Pertanyaan yang tidak absurd, pertanyaan yang bukan fantasi. Hanya pertanyaan sederhana yang penuh rasa ingin tahu dan tentu bagiku ini amat teramat sangat penting untuk diketahui jawabannya. Sudah pasti bukan sebuah pertanyaan tolol seperti siapa nama monyet itu, karena kemungkinan besar namanya Susi. Pertanyaan itu adalah:

"Hari ini... Susi sudah makan? Susi makan apa, ya?"

Ke mana?

Bunyi langkah kaki terseret
Yang tersisa hanya sendu jingga

Portal hidup
Terbuka untuk tertutup

Sampah bergumul
Perlahan terbakar

Asap racun
Menebar ufuk hingga horizon

Tidak ada kunang-kunang berkobar
Maupun lalat berseteru

Yang ada hanya nafas
Yang kian lama mulai memendek...



Hingga jiwa kabur!
(Ke mana?)

Gigi Gigil

Gigi bergemeretak
Tubuh memeluk diri

Lagi-lagi cuaca kelabu
Menyapu...

Pipi memerah
Hidung banjir

Lagi-lagi angin sunyi
Menghampiri...

Gigil!



Berbaring ditemani bantal basah,
(Lalu kuduk terbangun.)

Remedy

Makes me CRY!



Oh sweetest honey,

The one and only...
My most precious lady

--- I'm in m.i.s.e.r.y. ---
Trapped alone in the sky

But, you are my remedy
With a kiss... that's so juicy



Makes me FLY!
(Then crushed by fatal crash.)

Yang Aku Percaya

Sebelum aku lupa dan kembali hilang arah, bertualang mencari sesuatu yang berarti. Aku harus menulis ini. Karena bintang pujaan akhir-akhir ini sering bersembunyi di balik awan kelabu malam yang pekat akan keraguan.

Ada 3 hal yang aku percaya:

1. Aku percaya bahwa aku dapat belajar apapun yang aku mau dan kapanpun aku mau, dan aku bisa mempercepat laju kenaikan kurva pembelajaranku dengan tetap memegang teguh pikiran yang positif dalam setiap kondisi.

2. Aku percaya bahwa aku memiliki segala sumber daya yang diperlukan berada dalam diri ini, dan aku bisa menggunakannya setiap saat dengan sebaik-baiknya.

3. Aku percaya bahwa aku lebih kuat dari segala tantangan yang berasal dari luar diriku dan aku mampu melampauinya, dan aku mengendalikan kekuatanku sepenuhnya.

Jalan panjang berliku di depan, namun kalau tidak memulai dengan satu langkah kecil... aku tidak mungkin mengetahui apa yang ada di ujungnya. Sabar bukan berarti diam dan terpaku.

Saatnya mengubah dunia.

Untuk menciptakan salju longsor, tidak perlu repot-repot mendorong sebuah gunung, yang diperlukan hanya sebuah bola salju kecil kemudian biarkan ia terguling di lembah, lalu waktu yang akan merawatnya.

Nu:Tone (Feat. London Elektricity) - Can We?

Well here's one in my collection that I'm proud of. A majestic combination if I may say so. Nu:Tone and London Elektricity with Can We?

Hope you all enjoy this song as much as I do. Thanks to lifestyleparkour who upload this. Cheers :)

Here's the lyric:

Is something special inside your heart?
A secret, a dream, a wish or maybe a part...
Of some greater scheme we don't understand
Can we celebrate love?

What is the reason for being here?
To give birth, to fly high, to grow old and disappear
To another time and place nobody knows
Can we celebrate life?

There is a wonderful place I know
You can pack your bags, it's time to go away now
And I would rather be right here by your side
Can we celebrate love?

No, no, no...

It really doesn't matter what we call it
This is what we called life, come on, come on, come on!
You gotta understand what we do babe!
Searching for the reason

And I know, and I know, and I know...

I know it's getting hard to walk away now
Jungle's made it a reason
It's getting dark, getting late, getting cold
Cause I'm calling and waiting for you

Time to celebrate your life
The flame of love keeps on burning
And our lives will always keep searching
This world of ours keeps turning