Makoto & Deeizem - Untold (Jabberloop Remix)

Makoto & Deeizm is one of a kind duo, a top notch combination in the DNB world. Their names are considered equal with Size & Tali or maybe Lenzman & Riya, but they are all have their own style and signature sounds.

The one I like about this duo is their song always beautiful and soulful. This tune is called Untold. I really love the original, but when I listened to the Jabberloop version, I fell in love more deeply with the tune. This is a jazzy band from Japan and they're considered equal with Re-Trick, Soil & Pimp, etc. If you into jazz things, check all those names out! Hope you enjoy this one as much as eargasm flows into my soul for the first time I heard it on Red Bull Mix Monday that features them. :)

Here's the lyric:

Uh, I'm thinking of everything you should've said last works
Oh, the lost within you head
For you leaving behind all the truth untold
Waiting for them to unfold
So long, baby you underestimate my love
If anything there was too much
We've both been so crazy so was lets it through
But I'm not used to it so I just can't let go
Cause I'm thinking about to untold

This is the original version



This is the Jabberloop version

Antara

Ia
Berada
Di antara
Cantik dan luka

Tak ternoda
Oleh dosa

Tak bermakna
Karena pahala

Ia
Berada
Di antara
Ada dan tiada



Yang membahana
Dengan setia
(Dikelilingi cahaya hampa.)

Dalam

Sampai kapan
Aku harus
Terus menunggu

Hingga semua
Ini selesai
Sampai di
Titik yang
Paling akhir

Meskipun imaji
Fantasi terlihat
Sempurna dari
Dalam

Realita menyerang
Fakta menghempas
Dunia menyapa
Cacat dari
Dalam pula

Jika aku
Hidup abadi
Pastilah akan
Menanti

Sembari
Tertawa
Sendiri,

Melihat
Kesana dan
Kemari,



Hingga...
(Sangkakala berbunyi.)

Pisau Tanpa Gagang

Malam itu
Hanya ada
Sepasang jiwa
Yang seirama

Meskipun seluruh
Dunia diam-diam diam
Menanggapi atas
Persatuan mereka

Namun nyatanya
Bau kebencian malas bersembunyi
Dan amarah kian meramai

Malam itu
Hanya ada
Sepasang manusia
Yang bersama

Terkait karena
Takdir yang bermain
Pisau tanpa gagang

Meskipun seluruh
Alam baka diam-diam diam
Menanggapi atas
Kebersamaan mereka

Namun nyatanya
Hangat rindu tak sabar menanti
Dan dendam kian menjemput

Malam itu
Sepasang mahluk
Yang saling bersentuhan

Dan takdir
Yang masih bermain
Dengan pisau tanpa gagang
Yang kian runcing
Dengan gemerincing tawanya kembali
Mengusik mereka

Hingga cerita ini berakhir
Dengan sebuah adegan sederhana



Keduanya memandang tanah, lalu...
Yang satu menyapa
(Yang lain memalingkan mata.)

Murni

Dia terlalu murni
Untuk aku
Setubuhi

Sehingga aku
Terus berlari
Dalam dunia
Dimana matahari
Dan juga bulan
Bertukar posisi

Bayang-bayang kian memanjang
Masa depan berjalan mendekat

Namun ia
Tetap terlalu bening
Untuk aku
Cemari

Sehingga aku
Terus berlari
Dalam dunia
Dimana air
Dan juga api
Bisa saling memeluk

Tiga jarum menyatu
Berhenti seketika
Pikiran mengejang
Tubuh lemas



Sisanya hanya realita
Yang fana dan penuh nestapa
Sementara itu, selimut
Mengkerut kecut
(Tergenggam erat satu tangan.)

Pecahan Kaca

Dari pecahan kaca
Aku melihat
Ia lahir

Menangis, mengemis
Raungannya menggema
Ke segala mata
Angin

Dan dari pecahan kaca pula
Aku melihat
Ia pulang

Bahagia, damai
Terlena manis senyumnya
Lalu...



Kembali
Hilang ditelan sunyi
(Tanpa bekas.)