Mono no aware




Tokyo monogatari, a must watch, one of Ozu Yasujirō's masterpiece.

sinar

hidup ini bagai selembar daun
yang jatuh di atas sebuah sungai
mengapung mengikuti deras alirannya

hati ini laksana sehelai bulu
yang berada di tengah gurun pasir
kemudian angin menghempaskannya ke sana ke mari

lalu di manakah posisi aku dan diriku?
ketika bayanganku telah sepenuhnya sirna
hancur dimangsa sinar Yang Maha Dahsyat



amin.

jawaban

apakah seekor ulat tahu
bahwa ia akan berubah menjadi kepompong
dan menjelma kupu-kupu?

apakah seekor laba-laba betina tahu
bahwa ia harus menggadaikan nyawa
untuk hidup anak-anaknya?

jawabannya cuma satu
dan kita semua tahu
apa itu



amin.

buyar

mereka saling berlomba untuk memiliki
namun pada akhirnya justru dimiliki

sejatinya aku tidak memiliki apa-apa
sesungguhnya pula aku tidak dimiliki siapa-siapa

dunia milik buaian buyar
sisanya hanya sepi



amin.

without

without you i'd fall
without each other we would not be at all


amen.

mengira

mereka mengira aku adalah putra raja
padahal sejatinya aku hamba fakir

mereka mengira aku tinggal merayap di tanah
padahal sejatinya aku pulang kampung ke langit

mereka mengira aku penuh buih dusta
padahal sejatinya aku lendir racun terbaik

mereka mengira aku setangkai teratai
padahal sejatinya aku lahir seroja

begitulah
tidak lebih tidak kurang
apa adanya

hilang mata
tanpa cermin



amin.

terjatuh

setiap kali aku terjatuh
aku tak pernah percaya
bahwa Dia akan menangkapku

namun sesungguhnya aku yakin
bahwa Dia hanya mengingatkanku
cara untuk kembali terbang



amin.

The Way

You give me hope when all is gone
You lift me up and keep me strong
You give me so much pleasure

You take my breath away
You have my heart now
You move me

You are the one for me

It's the way
You love me

I am feeling so alive
I am not afraid anymore
I can truly see

Everything is gonna be alright



Amen.

Pesan Terakhir Untukmu

Kemarin.

"Kamu mau ke mana?" Tanyaku untuk terakhir kalinya.

"Aku mau pergi, mencari kebahagiaan, denganmu atau tanpamu."

"Apakah kamu akan baik-baik saja?"

"Tenang saja, aku tahu batasan," jawaban itu terlontar bersama simpul senyumnya, membalik punggungnya dan merampok kepercayaanku.

Seandainya substansi memunculkan dirinya sendiri. Niscaya dia akan melihat bagaimana kebahagiaan senantiasa menggandeng tangan kananku waktu itu. Sungguh aku tak punya kuasa menerka dalamnya hati seorang manusia, bahkan hati dan perasaanku sendiri.


Amin.

---

Hari ini.

Yang menggandeng tangan kananku adalah kesedihan. Tetapi kebahagiaan tetap setia, disamping kiri diriku, menggandeng yang tersisa.

Begitulah hidup. Terkadang posisinya bertukar. Tidak ada yang tetap. Namun pada awalnya semua selalu utuh, tak ada yang kurang sekali pun.

Biarkanlah bayanganmu lenyap tersapu sinar mentari esok hari. Biarkan pula aku dan segala kenangan yang ada menjadi hilang seperti salju di negeri tropis.



Amin.

hadiah terindah

semenjak lahir aku adalah fakir
yang selalu mengemis akan nikmat cinta
rasa sakit ini adalah hadiah terindah

terima kasih



amin.

mulai malam ini

tarik lagi nafasku yang kosong ini
agar cepat pulang kembali

karena penuh sungguh
aku sudah sangat rindu sekali

mulai malam ini
hatiku adalah lembah



amin.

tak tertahankan

malam ini langit terkoyak tanpa henti
oleh kesedihan dan kemarahan
hingga tetes derasnya
tak tertahankan



amin.