Pesan Terakhir Untukmu

Kemarin.

"Kamu mau ke mana?" Tanyaku untuk terakhir kalinya.

"Aku mau pergi, mencari kebahagiaan, denganmu atau tanpamu."

"Apakah kamu akan baik-baik saja?"

"Tenang saja, aku tahu batasan," jawaban itu terlontar bersama simpul senyumnya, membalik punggungnya dan merampok kepercayaanku.

Seandainya substansi memunculkan dirinya sendiri. Niscaya dia akan melihat bagaimana kebahagiaan senantiasa menggandeng tangan kananku waktu itu. Sungguh aku tak punya kuasa menerka dalamnya hati seorang manusia, bahkan hati dan perasaanku sendiri.


Amin.

---

Hari ini.

Yang menggandeng tangan kananku adalah kesedihan. Tetapi kebahagiaan tetap setia, disamping kiri diriku, menggandeng yang tersisa.

Begitulah hidup. Terkadang posisinya bertukar. Tidak ada yang tetap. Namun pada awalnya semua selalu utuh, tak ada yang kurang sekali pun.

Biarkanlah bayanganmu lenyap tersapu sinar mentari esok hari. Biarkan pula aku dan segala kenangan yang ada menjadi hilang seperti salju di negeri tropis.



Amin.