sudut bar

di sebuah sudut bar ibukota, ia duduk dengan tenang
sembari meniupkan kata-kata ke dalam daun jiwaku:

"yang terbaik adalah dengan bermimpi tidak menjadi orang lain."

aku hanya tertawa, dan mengusap-usap perutku
sembari sanubari berteriak:

"yang terbaik adalah memenuhi masa depan dengan senyum dan tawamu."

jangan lagi ada air mata yang mengubah madu menjadi racun
biarkanlah mereka berguguran bersama sungai waktu

kamu bisa menjadi aku
dan aku bisa menjadi kamu

amin.