itu-itu saja

puisiku ini biasa, baitnya sederhana
kosakatanya itu-itu saja, kalimatnya penuh dusta

maka janganlah dibaca, hanya
akan membuang waktu yang berharga

tak perlu mencari makna
tak perlu pura-pura peka

mata buta oleh pena fana
telinga sibuk berwacana,
teriak juga percuma
tinggal hati yang bicara

makananku metafora, citaku mencipta
pilihanku malakama, hidupku fiksi belaka
impianku telah tiada, realitaku fatamorgana
setiap nafasku dosa, semua tetesku doa

pikiranku mengembara, jiwaku membara
asik mengantri di gerbang neraka
semua tawa jenaka menjelma niskala
ampunanmu akhir segalanya

wahai sang maha raja,
maafkan seluruh hamba

amin.