operasi plastik


tanggalan kalender menjelma cantik setelah operasi plastik
jantung saldo buku tabunganku kembali berdetik
lembar punggungnya sebulan tak berkutik, sekarang eksotik.

di rimba megapolitan, lahir mall-mall yang kian diburu
tiap senti pembuluh darahnya aku jelajahi penuh haru
ah, sudah waktunya untuk membeli air mata baru.

amin.

kebun hatimu

rambut perakmu disepuh waktu
gigi-gigimu lompat indah dari gusi
dadamu yang dulu ranum, sekarang telah lelah
keriput di kedua ujung matamu menyubur
perutmu dilipat-lipat oleh tangga rumah
tumitmu retak dijarah jarum nasib

tapi engkau terus menanam bibit sabar
tiap malam setia memanggil nama-nama kekasih
yang tak pernah kau lupa urutannya
hingga akhirnya kebun hatimu tumbuh lapang
dipenuhi anggur kasih sayang

maafkan anakmu ini
yang baktinya sepanjang korek api
semoga aku nanti tidak membakar habis
hutan mimpimu.

amin.

perak bulan

malam muram temaram, awan-awan berlalu-lalang
tangan angin mengelus rambut halus mereka,
kristal-kristal di langit kembali bening,
perak bulan mekar sempurna, gulita musnah.

di kepalaku kata-kata terus reinkarnasi,
aku hantamkan mereka ke tembok akalku
satu per satu tubuh mereka tercerai-berai,
bangkai-bangkai huruf berhamburan di lantai.

aku sapu segalanya ke sudut terdalam pikiranku
pelan-pelan semua menjelma lapang,
yang tersisa, berdiri sendiri di tengah, tinggal
alif.

amin.