Adam, kenapa?

Aku punya sebuah pertanyaan,

Kenapa Adam rela untuk diambil rusuknya?

Hingga saat ini aku masih saja bingung, apakah memang ketentuan yang telah ditentukan atau memang hanya saat itu Adam penasaran akan menjadi apa rusuknya kelak nanti.

Kenapa Adam rela untuk diambil rusuknya?

Rusuk itu adalah titik tengah dari sebuah tubuh, tidak lebih rendah maupun lebih tinggi. Secara sederhana, rusuk itu setara. Aku tidak tahu apa yang terjadi di jaman sekarang ini, semuanya tidak lagi masuk di akal. Tapi bukankah itu sama halnya dengan cinta? Cinta yang selalu di luar rasionalitas.

Kenapa Adam rela untuk diambil rusuknya?

Ternyata, memang hasil ciptaan Yang Maha Pencipta selalu menakjubkan. Sebuah mahluk yang diinginkan, tanpa batas. Seperti segala jagad semesta mengandung di dalam ciptaan itu. Sebuah mahluk yang ditakdirkan untuk melengkapi Adam. Namun, bukankah Adam memiliki bayangannya? Surga itu tempat yang terang, bukan? Meskipun neraka juga terang dengan segala kobaran api panasnya.

Kenapa Adam rela untuk diambil rusuknya?

Atau mungkin, Yang Maha Kuasa telah berbuat curang dengan diam-diam mencuri apa yang menjadi milik Adam? Disaat ia tertidur lelap dengan bahagia menikmati mimpi surgawinya.

Kenapa Adam rela untuk diambil rusuknya?



Pada akhirnya, semua jawaban untuk masing-masing tidak pernah sama... kecuali alasan-alasan irasionalnya. Jauh diluar kehendak sebuah mahluk yang lebih tidak berharga dibandingkan seutas atom yang terangkai dalam setitik debu.