dilarang merokok dalam studio bioskop

kawanku
nisanmu itu cermin perak
bagi kita berdua

di mana kita saling memandang
dan meraba bayangan kita masing-masing

melukis segala kebodohan-kebodohan dunia
dan mengasahnya jadi berlian di hati

kawanku
nisanmu itu cermin perak
bagi kita berdua

kelak kita akan kembali bertukar tawa
seperti dulu ketika waktu masih di bawah tumit kita

lalu kita angkat gelas kita tinggi-tinggi
terus meneguk tak terhenti
hingga paru-paru kita berdua tenggelam
dalam kasih sang kekasih yang tak terbatas

dan kita tidak akan pernah lagi kekeringan

amin

mengingatmu setelah vaksin corona

o kekasih


siang ini di rumahmu

tersisa aku di tengahnya


sementara wajahku ini

tetap setia dipeluk masker


tadi khatib berwasiat

bahwa wabah ini akibat

ulah tangan kita sendiri


mengingat itu membuatku

hampir ketiduran lagi


usai kembali merayu dirimu

lubang pantatku berubah

menjadi sangkakala


nadanya meraung ke segala penjuru

memantul-mantul mengisi kepala


untunglah tidak ada yang tepuk tangan

atau ikut berjihad mencicipi


dan kipas angin di samping namamu

masih saja terus menggeleng-geleng


o kekasih


sesungguhnya aku hanyalah

sebongkah wadah yang kotor

maaf, stok sudah habis

senja terakhir ramadhan

gema takbir memanjat awan


malam-malam panjang

akhirnya telah usai


marilah menuju kemenangan

marilah menuju kemenangan


burung-burung pun pulang kampung

rindu akan sangkar yang telah hilang


bertualang meninggalkan jejak-jejak putih

kumpulan kotoran mereka sendiri


sementara itu, di merah langit ibukota

air mata tetap jadi barang langka


amin.

belajar lagi

biji-bijian

ada dipelajaran


biji-bijian

bisa ditanam lagi


biji harap ditanam tumbuh harap

biji mimpi ditanam tumbuh mimpi


bijih kuningan, bijih perunggu,

buang saja


biji kopi, biji senja, biji rindu, biji patah hati

awas jangan ditelan


banyak-banyak makan ragam puisi

rajin-rajin ya demi kewarasan

jargon

bapaknya suka mendengar musik metal

anaknya juga suka mendengar musik metal


bapaknya suka bilang: kerja, kerja, dan kerja

anaknya juga suka bilang: kerja, kerja, dan kerja


tolonglah itu si agensi diganti

supaya rezeki bisa dibagi


buah jatuh pohon tumbang

jalan-jalan tol lahir di selangkangan ibu pertiwi

ikut arus

tiada bintang tiada bulan

namun malam terus berkedip

karena halilintar sedang genit-genitnya


di dalam kalut semua itu

kenapa yang becek

cuma lubang di balik dada?


o wastafelku yang putih dan tak bernoda

o wastafelku yang berkilau cemerlang


izinkan aku membanjiri ronggamu

dengan dahak-dahakku

yang merah segar

realisasi

dari jumat siang

ke jumat siang


di teras mesjid

sandal-sandal tumpuk berdesakan

membisu dikerubungi lalat-lalat


apakah mereka semua akan pulang?

apakah mereka semua akan kembali

ke kaki-kaki yang sama?

jalan

semalam hujan
tetesnya lurus-lurus

sementara pagi ini
kencingku masih saja bengkok