Dan kamu
Malaikat yang
Jatuh terasing
Di dalam pelukan
Bunda bumi
Berdiri
Kesepian
Di puncak
Menara bangkai
Gigi gajah
Dagu mendongak
Namun mata
Berkaca
Dan aku
Ingin menghampiri
Memanjat mendekati
Sayang terlalu
Curam dan lebih
Berbahaya dari
Duri mawar
Maka aku
Duduk diam
Terus menunggu
Di samping bangunan
Laknat itu
Sesekali aku
Mencoba mengetuk...
Tidak ada jawaban.
Lalu berusaha
Mendobrak kasih
Dengan asa, tetapi...
Gerbang terlalu kokoh
Terkunci rapat
Dengan gembok
Pemisah dua
Dunia serupa
Bulu sayap yang perlahan jatuh,
(Matahari membuta.)