anting dan kalung bertebaran pada segala penjuru
dipenuhi canda dan tawa bertualang dari lampau ke mimpi
kilaunya membujuk siang bekerja lebih panjang dari malam
diam-diam anting dan kalung menangis
ketika tiba untuk pulang ke dalam kotak
kemudian bertanya kapan saatnya mereka kembali bermain
lalu waktu terus menari tanpa henti
sampai akhirnya anting dan kalung larut tenggelam dalam tetes
hingga asli terlupakan dan membusuk
amin.