waktu itu pernah ku lihat seorang wanita
merajah tubuhnya dengan memori
ia buka setengah dari dirinya
lalu penuh malu menutupi calon tangki susu buah hatinya
hingga diputuskan letak artifak pada lekuk punggung
katanya: “biarkan ini menjadi kristal pengalamanku.”
sesekali ia menggigit bibir merahnya, menahan rasa sakit
sesekali tetesan air kabur melompat
keluar dari ujung kelopak matanya
keluar dari ujung kelopak matanya
sisanya hanya bising derik jarum yang sibuk menari
dan detak waktu yang tak hentinya mengetuk
kemudian dalam hati muncul
sebuah pertanyaan sederhana:
“apakah yang membuat kita menjadi manusia?”
“apakah yang membuat kita menjadi manusia?”