senin, selasa, rabu
kamis, jumat, sabtu
minggu, semua terasa sama, satu
dan cepat berlalu, jika tak ada kamu di sampingku.
mahluk-mahluk yang senang menempel,
menginjak punggung kaki, memeluk paha,
bergelayutan di punggung sembari mencakar dada,
berdiri tegak di pundak, duduk diam mengeram pada ubun-ubun
semua juga terasa sama, satu dan cepat berlalu
tahun demi tahun mereka datang dan pergi tanpa tahu malu
setelah gagal mencuri kehangatan yang sudah padu.
di depan cermin, aku menghirup nafas dalam-dalam
kemudian mengeluarkan pelan segalanya agar ditelan malam.
tersenyum melihat wajah lama yang tak lagi dikenal
bait ini belum usai, tak perlu buru-buru, tak ada yang kekal.
wahai kamu yang lama bersemayam di dalam sana,
yang sudah lama tidak keluar dan bermain gila.
selama ini, apakah kamu masih haus?
atau sudah terbiasa untuk tidak minum lagi?
atau jangan-jangan kamu sudah mati tahun lalu?
semoga saja.
sedangkan untuk para mahluk yang menempel
jangan terlalu lama posesif denganku, bisa-bisa nanti aku
jadi kalap dan melahap habis eksistensi kalian.
aku cuma ingin kamu yang menempel di dalamku.
amin.