di pergelangan tanganmu


----- i -----


sayang, di pergelangan tanganmu
matang anggur-anggur cinta

kau belah diam-diam dagingnya
sampai terbit senyum biji-bijinya

sayang, di pergelangan tanganmu
bersemayam biji-biji kasih surga

kau usap ikhlas tiap senti cangkangnya
agar nanti bunganya tumbuh tak tercela

sayang, di pergelangan tanganmu
mekar sekuntum bunga hatiku yang berduka

mengakar denyut seirama hangat nafasmu
dibius manisnya kecupan mahkota senyumanmu

----- ii -----

lalu gelap malam datang bertindih-tindih, serentak
sampai putik-putik waktu berdetak retak

membuat nestapa khusyuk bermesraan di ranjangmu
menyutubuhi cantiknya sunyi di depan cermin riasmu

sementara aku duduk setia di depan pintu, menunggu,
sembari menggigit lidah benang-benang sari kelu mimpiku



----- iii -----

masa menjelma sabar, senantiasa berdoa untuk kita merdeka,
kelopak syukur pun terbuka, sadar dari mabuk rindunya

bersuka cita sambut telapakmu, aku rapal mantra sederhana:
"sayang, selamat datang kembali. ayo kita bermain lagi!"

tidak apa-apa sayang, sungguh, semua akan baik-baik saja
terkadang jiwa ini mati rasa, hidup cuma fatamorgana

sementara lukamu adalah pengorbanan tertinggi
orkestra nada-nada suci bagi kota yang terbakar sepi

amin.