semakin keras aku mengetuk pintu di larut malam
semakin lembut ia mengasah pisau dapur favoritnya
wahai kekasihku
yang maha menghidupkan
persatukan kami selalu
di semua dunia yang ada
amin.
berebut tempat
kata-kata
ruang dan waktu
semua terjebak
memenuhi kepala
berdenyut-denyut
berdesak-desak
berebut sikut
demi sebuah kunci
pembuluh pintu hati
di mana sang kekasih
sabar bersemayam
menimbun rindu
amin.
ruang dan waktu
semua terjebak
memenuhi kepala
berdenyut-denyut
berdesak-desak
berebut sikut
demi sebuah kunci
pembuluh pintu hati
di mana sang kekasih
sabar bersemayam
menimbun rindu
amin.
hijau
ketika hutan menyendiri di tengah asap dunia,
terisak hangat ia di bawah selangkangan langit.
lalu basahkah seluruh hijau wajahnya?
hanya tawa sang kekasih
yang senantiasa terjaga.
amin.
terisak hangat ia di bawah selangkangan langit.
lalu basahkah seluruh hijau wajahnya?
hanya tawa sang kekasih
yang senantiasa terjaga.
amin.