nisanmu itu cermin perak
bagi kita berdua
di mana kita saling memandang
dan meraba bayangan kita masing-masing
melukis segala kebodohan-kebodohan dunia
dan mengasahnya jadi berlian di hati
kawanku
nisanmu itu cermin perak
bagi kita berdua
kelak kita akan kembali bertukar tawa
seperti dulu ketika waktu masih di bawah tumit kita
lalu kita angkat gelas kita tinggi-tinggi
terus meneguk tak terhenti
hingga paru-paru kita berdua tenggelam
dalam kasih sang kekasih yang tak terbatas
dan kita tidak akan pernah lagi kekeringan
amin