saksi

wahai kekasihku,
malam tanpamu
adalah hampa.

wahai kekasihku,
malam bersamamu
selalu purnama.

sungguh bait-bait ini tercipta
agar bulan berkenan jadi saksi, dan
membela diriku di hari penghakiman.

amin.

runtuh

dinding-dinding retak
kaca-kaca retak,

tumit-tumit retak
dada-dada retak,

mimpi-mimpi runtuh
nasib-nasib patuh,

jiwa-jiwa jatuh
utuh sepenuhnya.

amin.

kaca dan cermin

mengapikan api
mengairkan air

menerataikan teratai
menyerojakan seroja

menganjingkan anjing
mengucingkan kucing

mengacakan kaca
mencerminkan cermin

membumikan bumi
memanusiakan manusia.

o kekasihku, yang maha mengenal,
apakah aku belahan kecil dari cahayamu?
ataukah aku setitik mungil bayanganmu?

o kekasihku, yang maha membentuk rupa,
sesungguhnya aku tak pandai memilih, dan
sesungguhnya pula aku teramat sangat rakus,

maka jadikan aku
keduanya sekaligus
bersamaan.

amin.

buku dan kitab

dalam toko ini, buku-buku puisi
dilabeli harga, disegel dan diplastiki

agar sampulnya tak dikotori
oleh minyak-minyak jemari.
agar isi bait-baitnya terus murni.

dalam mesjid ini, kitab-kitab berjejer rapi
di atas rak kayu mahoni, berpintu kaca dan selalu terkunci

agar huruf-hurufnya tetap suci.
agar tidak ada debu-debu sunyi
yang bisa menodainya kembali.

sayangnya, sang kasir toko masih asik bermimpi
sementara panitia mesjid telah minggat lagi.

amin.