Lantunan Doa

Malam ini, aku duduk sendiri dalam kelam. Duduk dengan tegap, menegakkan jiwa. Melipat kedua betis diatas satu sama lain, membuka sepasang telapak tangan yang aku miliki. Menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Menundukkan kepala. Menutup mata, kemudian... diam.

Semuanya gelap, tidak berpikir apa-apa. Setiap pikiran yang mampir, berupa pertanyaan dan berhasil dijawab oleh suaraku sendiri. Apakah itu jawaban yang benar? Atau justru sengaja salah untuk menyesatkan? Ah... apalah arti benar atau salah.

Tiba-tiba, sebuah permintaan mengalir begitu saja. Seiring dengan tiap hembusan nafas yang aku sendiri lupa untuk menariknya kembali.

"Halo Tuhan, apa kabar hari ini?"

...

"Tuhan, hambamu yang hina ini... dalam kesendiriannya. Memohon sebuah hal yang sangat mungkin untuk Engkau lakukan. Boleh?"

...

"Yang Maha Kuasa, aku pinta... agar Engkau wahai Yang Paling Benar dari segala kebenaran yang ada. Bunuhlah semua Tuhan yang lain! Agar mereka semua tahu bahwa Engkau Yang Terkuat. Terutama Tuhan miliknya yang dibangga-banggakan itu. Sanggupkah?"

...

...

...

Tiba-tiba bunyi halilintar mengagetkan diriku dan seketika itu juga penglihatanku terbuka.

???

Kembali menuju ilusi.