Cahaya pelangi menerangi ruang remang
Apakah arti hidup?
Mungkin hidup hanyalah...
Satu-satunya yang kita miliki
Berjoget dan bergembiralah!
Namun hati tetap tersiksa
Hidup tanpa udara…
Sama seperti patung yang tak terpahat
Kiamat pun, tak dapat merubahnya
Dentuman musik yang keras
Menggetarkan jiwa dan hati ini
Namun apa daya…
Mata tak dapat meneteskan air
Bibir tak dapat tersenyum lebar
Bagai tubuh tak berjiwa
Sungai tanpa arus, langit tanpa awan...
Dan malam tanpa bintang
Inikah cinta?
Ataukah dillema?
Derita tanpa batas?
Ataukah kebahagiaan tanpa akhir?
Yang tersisa tinggal...
Seonggok daging, sebuah sampah!
Tanpa nama, tanpa jiwa
Kelak suatu saat…
Aku yakin,
Akan terbangun,
Dari mimpi abadi ini…
--------
Wanita bersuka ria,
Selayaknya malaikat Mikail
Apakah engkau hey juwita malam,
Sang dewi keberuntunganku?
Peluk aku, cium aku
Usaplah rambutku dengan penuh kasih...
Dan tersenyumlah menghadapku
Bumi takkan dapat bersatu dengan langit, sampai akhir jaman
Mungkinkah aku menjadi matahari & bulan?
Atau menjadi bayanganmu?
Agar setia mendampingimu setiap saat
Lampu-lampu jalan terlihat berbeda
Penuh dengan warna-warna indah
Namun bersamamu, semua terlihat sama
Karena...
Aku bersamamu
Tinggalah bersamaku disini
Selalu berada disampingku
Menggenggam tanganku setiap saat
Dan mendampingiku dalam suka dan duka
Kemudian...
Caci maki saja diriku
Hinalah raga nista ini
Bunuh aku dengan cintamu
Dan jadikan aku mimpi burukmu
Karena dalam kebutaan tiada akhir ini...
Aku telah jatuh dalam lingkaran yang tergelap tanpa dasar
Demi memilikimu
Agar selalu menyayangimu
Kelak suatu saat,
Aku akan melihat sinar itu kembali…
Berjalan keluar…
Melewati terowongan tanpa ujung ini
Catatan: Ditulis tanggal 31 Agustus 2006. Kaget juga melihat-lihat tulisan lama dulu hahaha, sumbernya ada disini. Ketemu lagi setelah iseng main Google dengan mencari nama sendiri. :)