Terlena

Aku adalah mahluk yang lemah
Yang mudah tergoda-goda
Oleh belai bual
Gelitik dan cubit

Terbuai-buai kesana kemari
Oleh genit ini dan itu
Mimpi angan dan ingin

Aku ini mahluk yang lemah
Yang mudah tergoda-goda
Oleh manis bibir
Dan lekuk tubuh

Terombang-ambing mencari
Ujung dari sebuah pelangi
Yang dihiasi berlian permata

Aih, apa daya...
Aku lemah melihat yang paling indah pada dirimu
Tatapan tajam yang melirik balik tanpa takut
Selayang pandang dalam satu momen
Beradu mata dengan sang serigala
Yang siap memangsa penggembala

Membuatnya menyerah penuh nestapa

Cawan pun akhirnya tumpah
Dan darah mengucur dari ujung-ujung jemari
Bagai tongkat dilahap rayap