Kemana Perginya Para Bintang?

Malam ini tidak ada sepercik cahaya di langit. Kemana perginya para bintang? Apakah mereka semua sudah tidak sudi lagi menemani kita para manusia yang hidup di masa kelam ini.

Para nenek moyang dahulu kala sering sekali melihat bintang untuk meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan. Meskipun kita semua tahu bahwa tidak ada kepastian di waktu mendatang. Bintang, kemana kamu pergi malam ini? Aku rindu padamu seperti laron dengan sukarela mendatangi nyala lilin.

Malam ini sunyi, tidak ada kunang-kunang bercahaya, laron berterbangan, cicak merayap, nyamuk menggigit maupun jangkring menderik. Mereka semua tertidur nyenyak dalam pelukan dingin. Ah... Kemana perginya bintang? Aku mencari kesana kemari tak bertemu satupun jua.

Tanpa cahaya, apa jadinya hidup manusia? Kepekatan yang murni ini, tidak bisa membedakan yang mana bayangan dan yang mana kegelapan. Bintang, sedang apa dirimu malam ini? Mungkinkah kamu sedang tidur sehingga lupa untuk bersinar?

Malam ini begitu sepi, aku sendiri. Hanya bintang buatan manusia dengan remang yang rela bersama diriku dan segala galau risauku tanpa ujung. Untungnya aku masih memiliki dua kaki dan pikiran yang membara. Namun apabila hati merana, apa yang bisa dilakukan?

Nenek moyangku pernah berpesan:
"Setiap engkau kehilangan arah, lihatlah bintang nak. Niscaya engkau kembali melihat jalan pulang."

Tapi kemana sekarang aku harus melihat sekarang?

Bintang, oh... bintangku sang penunjuk arah. Kemana engkau pergi malam ini? Jangan tinggalkan aku sendiri dalam kegelapan.



Aku masih hidup, belum mati.